Tuesday, May 27, 2014

Ketahanan Nasional



Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamis suatu negara, dimana suatu bangsa yang uletan dan tangguh mampu mengembangkan ketahanan, memiliki kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar, secara langsung ataupun tidak langsung juga yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Unsur-Unsur Ketahanan Nasional
1.      Penduduk suatu negara menentukan kekuatan atau ketahanan nasional negara yang bersangkutan. Faktor yang berkaitan dengan penduduk negara meliputi dua hal berikut
a.      Aspek kualitas mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja, dan kepribadian.
b.      Aspek kuantitas mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran, perataan, dan perimbangan penduduk di tiap wilayah negara.
2.      Wilayah turut pula menentukan kekuatan nasional negara. Dalam kaitannya dengan wilayah negara, pada masa sekarang ini perlu dipertimbangkan adanya kemajuan teknologi, kemajuan informasi dan komunikasi. Suatu wilayah yang pada awalnyasama sekali tidak mendukung kekuatan nasional, karena penggunaan teknologi maka wilayah itu kemudian menjadi unsur kekuatan nasional negara. Misal, wilayah kering dibuat saluran atau sungai buatan.
3.      Sumber daya alam, Hal-hal yang berkaitan dengan unsur sumber daya alam sebagai elemen ketahanan nasional meliputi:
a.      Potensi sumber daya alam wilayah yang bersangkutan mencakup sumber daya alam hewani, nabati, dan tambang.
b.      Kemempuan mengeksplorasi sumber daya alam.
c.       Pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhitungkan masa depan dan lingkungan hidup.
d.      Kontrol atas sumber daya alam
4.      Bidang Ideologi adalah seperangkat gagasan, ide, cita dari sebuah masyarakat tentang kebaikan bersama yang dirumuskan dalam bentuk tujuan yang harus di capai dan cara-cara yang digunakan untuk mencapai tujuan itu. Ideologi mendukung ketahanan suatu bangsa oleh karena ideologi bagi suatu bangsa memiliki dua fungsi pokok, yaitu:
a.      Sebagai tujuan atau cita-cita dari kelompok masyarakat yang bersangkutan,
b.      Sebagai sarana pemersatu dari masyarakat yang bersangkutan.
5.      Bidang politik penyelenggaraan bernegara amat mempengaruhi kekuatan nasional suatu negara. Penyelenggaraan bernegara dapat di tinjau dari beberapa aspek, seperti:
a.      Sistem politik yang dipakai apakah sistem demokrasi atau nondemokrasi.
b.      Sistem pemerintahan yang di jalankan apakah sistem presidensiil atau parlementer.
c.       Bentuk pemerintahan yang dipilih apakah republik atau kerajaan.
d.      Susunan negara yang dibentuk apakah sebagai negara kesatuan atau negara serikat.
6.      Bidang ekonomi yang di jalankan oleh suatu negara merupakan kekuatan nasional negara yang bersangkutan terlebih di era global sekarang ini. Bidang ekonomi berperan langsung dalam upaya pemberian dan distribusi kebutuhan warga negara. Kemajuan pesat di bidang ekonomi tenntu saja menjadikan negara yang bersangkutan tumbuh sebagai kekuatan dunia. Contoh, Jepang dan Cina.
7.      Bidang sosial budaya, unsur budaya di masyarakat juga menentukan kekuatan nasional suatu negara. Hal-hal yang dialami sebuah bangsa homogen tentu saja akan berbeda dengan yang dihadapi bangsa yang heterogen (plural) dari segi sosial budaya masyarakatnya. Contoh bangsa Indonesia yang heterogen berbeda dengan bangsa Israel atau bangsa Jepang yang relatif homogen.
8.      Bidang pertahanan keamanan, suatu negara merupakan unsur pokok terutama dalam menghadapi ancaman militer negara lain. Oleh karena itu, unsur utama pertahanan keamanan berada di tangan tentara (militer). Pertahanan keamanan negara juga merupakan salah satu fungsi pemerintahan negara.
Negara dapat melibatkan rakyatnya dalam upaya pertahanan negara sebagai bentuk dari hak dan kewajiban warga negara dalam membela negaran. Supaya melibatkan rakyat maenggunakan cara yang berbeda-beda sesuai dengan sistem dan politik pertahanan yang dianut oleh negara.

Faktor Ketahanan Nasional
1.      Tradisi.
Tradisi ini memberikan kepada masyarakat/bangsa seperangkat nilai dan kaidah yang diperlukan untuk menjawab tantangan setiap tahap perkembangan. Tradisi sosial ini pada dasarnya bersifat dinamis, karena itu nilai-nilai serta kaidah-kaidah yang tidak dapat menjawab tantangan, akan lenyap secara wajar.

2.      Pendidikan.
Pendidikan merupakan factor yang besar pengaruhnya terhadap ketahanan di bidang sosial budaya. Pendidikan dalam arti luas dapat mengembangkan potensinya serta berperan serta secara penuh dalam menumbuhkan kehidupan sosial sesuai dengan tuntutan zaman.

3.      Inisiatif.
Di dalam masyarakat berkembang inisiatif pemerintah dan potensi yang ada padanya meriupakan yang paling kuat dan mampu menggerakkan pendidikan secara luas.

4.      Teknologi para penytelenggara komunikasi.
Pemerintah harus mampu mengatur pendidikan formal berencana dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi mutahir.

5.      Kepemimpinan para penyelenggara Negara.
Untuk membina dan membangun masyarakat modern, diperlukan kepemimpinan nasional yang luat dan berwibawa.

6.      Tujuan nasional.
Tujuan nasional dapat merupakan unsure penggerak, pemersatu, pemberi motivasi, dan merupakan salah satu identitas nasional. Tujuan selalu berintikan falsafah Negara.

7.      Kepribadian nasional.
Kepribadian nasional merupakan hasil perkembangan sejarah dan cita-cita bangsa yang dirumuskan sebagai dasar kehidupan bangsa. Kepribadian ini perlu dipupuk, dibina dan dimasyarakatkan pada setiap generasi karena kepribadian nasional inilah merupakan daya tangkal yang sangat strategis untuk menghadapi tantangan asing.

8.      Pertahanan dan keamanan.
Pertahanan dan keamanan merupakan salah satu fungsi pemerintahan dalam menegakkan ketahanan nasioal dengan tujuan mencapai keamanan bangsa dan Negara serta keamanan hasil perjuangannya.

Hakekat Ketahanan Nasional
Pada hakikatnya adalah suatu ajaran tentang prinsip-prinsip fundamental pertahanan negara yang diyakini kebenarannya, digali dari nilai-nilai perjuangan bangsa dan pengalaman masa lalu untuk dijadikan pelajaran dalam mengembangkan konsep pertahanan sesuai dengan tuntutan tugas pertahanan dalam dinamika perubahan, serta dikemas dalam bingkai kepentingan nasional. Doktrin Pertahanan Negara tidak bersifat dogmatis, tetapi penerapannya disesuaikan dengan perkembangan kepentingan nasional. Doktrin Pertahanan Negara memiliki arti penting, yakni sebagai penuntun dalam pengelolaan sistem dan penyelenggaraan pertahanan negara. Pada tataran strategis, Doktrin Pertahanan Negara berfungsi untuk mewujudkan sistem pertahanan yang bersifat semesta, baik pada masadamai maupun pada keadaan perang. Dalam kerangka penyelenggaraan pertahanan negara, esensi Doktrin Pertahanan Negara adalah acuan bagi setiap penyelenggara pertahanan dalam menyinergikan pertahanan militer dan pertahanan nirmiliter secara terpadu, terarah, dan berlanjut sebagai satu kesatuan pertahanan. Pada masa damai, Doktrin Pertahanan Negara digunakan sebagai penuntun dan pedoman bagi penyelenggara pertahanan negara dalam menyiapkan kekuatan dan pertahanan dalam kerangka kekuatan untuk daya tangkal yang mampu mencegah setiap hakikat ancaman serta kesiapsiagaan dalam meniadakan ancaman, baik yang berasal dari luar maupun yang timbul di dalam negeri pada keadaan perang.

Asas – Asas Ketahanan Nasional
Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut (Lemhannas, 2000: 99 – 11).
1.      Asas kesejahtraan dan keamanan
Merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanan nasional.
2.      Asas komprehensif/menyeluruh terpadu
Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang.
3.      Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.
Sifat-sifat Ketahanan Nasional
Beberapa sifat ketahanan nasional yang ada mingkin akan kami jabarkan seperti dibawah ini : 
1.      Mandiri
Maksudnya adalah percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dan tidak mudah menyerah. Sifat ini merupakan prasyarat untuk menjalin suatu kerjasama. Kerjasama perlu dilandasi oleh sifat kemandirian, bukan semata-mata tergantung oleh pihak lain.
2.      Dinamis
Artinya tidak tetap, naik turun tergantung situasi dan kondisi bangsa dan negara serta lingkungan strategisnya. Dinamika ini selalu diorientasikan kemasa depan dan diarahkan pada kondisi yang lebih baik. 
3.      Wibawa
Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional yang berlanjut dan berkesinambungan tetap dalam rangka meningkatkan kekuatan dan kemampuan bangsa. Dengan ini diharapkan agar bangsa Indonesia mempunyai harga diri dan diperhatikan oleh bangsa lain sesuai dengan kualitas yang melekat padanya. Atas dasar pemikiran diatas, maka berlaku logika, semakin tinggi tingkat ketahanan nasional, maka akan semakin tinggi wibawa negara dan pemerintah sebagai penyelenggara kehidupan nasional. 
4.      Konsultasi dan kerjasama
Hal ini dimaksudkan adanya saling menghargai dengan mengandalkan pada moral dan kepribadian bangsa. Hubungan kedua belah pihak perlu diselenggarakan secara komunikatif sehingga ada keterbukaan dalam melihat kondisi masing-masing didalam rangka hubungan ini diharapkan tidak ada usaha mengutamakan konfrontasi serta tidak ada hasrat mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata.

Sumber :