Wednesday, April 1, 2015

Karya Akademik



Karya Akademik atau karya ilmiah merupakan satu kesatuan, karya akademik merupakan karya ilmiah dan karya ilmiah mempunyai jenisnya yaitu karya ilmiah akademik. Karya ilmiah akademik biasanya di buat untuk keperluan akademis.

Dalam buku yang ditulis oleh Prof. Dr. E. Zaenal Arifin yang berjudul “Dasar-Dasar Penulisan Karya Ilmiah” mengatakan bahwa ada berbagai definisi yang ditulis oleh para ilmuwan tentang karya ilmiah. Salah satu di antaranya dikemukakan oleh Brotowidjoyo (1985:8—9}.” Karrya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.”

Contoh :

Beberapa waktu lalu banyak warga yang merasa kesusahan akibat dari kebijakan pemerintah yang telah menaikan harga bahan bakar minyak atau yang biasa disebut dengan BBM. Dari pengumumang yang di terbitkan melalui website resmi BPH MIGAS, Harga bensin premium dan solar kini kembali mengalami kenaikan sebesar Rp 500 per liter. Bensin premium sebelumnya Rp 6.400,- menjadi Rp 6.900,- per liter. Sedangkan minyak solar dari Rp 6.800,- menjadi Rp 7.300,-.  Pemerintah terlihat seperti tidak konsisten terhadap penetapann harga BBM yang beredar di masyarakat. Kesusahan yang di alami warga dinilai wajar. Karena kenaikan BBM, berimbas pada tarif angkutan umum, harga bahan makanan pokok, biaya produksi UKM, dll.

Sumber : Prof. Dr. E. Zaenal Arifin “Dasar-dasar Penulisan Karya Ilmiah” edisi ke empat; penerbit Grasindo

Perbedaannya adalah bagian – bagian yang ada di dalamnya.


  • Dalam karya tulis non-ilmiah, penulis diberi kebebasan dalam mengembangkan tulisannya, baik dalam penggunaan bahasanya maupun susunan tulisannya.



Contoh :

            Semakin bertambah usia, semakin kita harus menjadi dewasa. Keadaan sudah berubah sejak usia 20 tahun. Banyak hal terjadi, seperti cobaan hidup yang menerpa setiap orang. Dunia mulai terlihat berubah, kekejaman, kecurangan, kejahatan, keburukan, kesesakan, intrik, dan saling menjatuhkan satu sama lain sekarang sudah mulai terlihat seperti hal yang sudah biasa. Membiasakan diri dalam keadaan yang begitu berat memang tetap harus dihadapi. Seorang anak yang dulunya terlihat ceria, kini harus kehilangan keceriaannya. Keadaan membuatnya berubah.
  

  • Sedangkan dalam karya tulis ilmiah, bahasa yang digunakan harus mencerminkan ragam ilmiah dan bagian-bagian yang harus ada dalam karya ilmiah ditentukan.


Contoh :
                Kepedulian akan keadaan bumi sangatlah penting untuk kita perhatikan. Saat ini kita mulai bisa merasakan perubahan iklim, cuaca, dan suhu udara di sekitar kita. Hanya kita yang bisa mengubah keadaan menjadi lebih baik lagi. Banyak organisasi yang berlomba mengadakan acara bertemakan kepedulian terhadap bumi. Acara tersebut memberikan kemudahan bagi berbagai kalangan masyarakat untuk bisa bertindak langsung terhadap keadaan bumi.
Sumber : imron rosidi “menulis siapa takut?penduan bagi penulis pemula” penerbit kanisius 2009 ISBN 978-979-21-2458-3

Dari beberapa artikel dan buku yang saya baca maka dapat disimpulkan bahwa :
a.       Siapa saja bisa membaca karya ilmiah, mahasiswa, dosen, masyarakat umum.

b.      Cara mengekspresikan gagasannya dengan menuliskan langsung dalam karya ilmiahnya sebagai suatu opini yang di tuliskan dalam karyanya. Selain opini tersebut, perlu juga menuliskan fakta yang terjadi secara nyata.

c.       Dari berbagai artikel online dan ebook yang saya baca, tidak ada ketentuan seberapa banyak teks yang harus di buat. Yang terpenting menggunakan bahasa yang baik dan benar, sopan, dan ada beberapa ketentuan format yang harus diperhatikan oleh penulis.

No comments:

Post a Comment