Manusia dan
Harapan
Jenis nilai patokan hidup manusia
Nilai Sosial
Nilai sosial adalah sebuah patokan bagi manusia dalam menjalani
kehidupannya dengan orang lain. Nilai sosial ini diyakini memiliki kemampuan
untuk memberi arti dan memberi penghargaan terhadap orang lain. Nilai sosial ini dibedakan lagi menjadi dua
macam yaitu, nilai yang pada hakikatnya bersifat sosial dan nilai ini
meliputi ikatan keluarga, persahabatan, dan cinta terhadap negeri, kemudian
yang kedua adalah nilai yang mendukung nilai pertama (hakikat sosial). Nilai kedua inilah yang dipakai manusia untuk
berelasi dengan dunia sosialnya.
Nilai Budaya
Nilai budaya merupakan bentuk nyata dari usahanya untuk
memanusiakan manusia (civilization). Nilai
budaya adalah proses kemajuan manusia pada masa lampau kemudian menjadi titik
tolak untuk melanjutkan kehidupannya pada masa sekarang dan masa depan.
Nilai Religius
Nilai religius ini memfokuskan relasi manusia yang berkomunikasi
dengan Tuhan.
Scheler mengungkapkan bahwa dalam hubungan dengan Tuhan, manusia
mendapatkan pengalaman mengagumkan yang tak terhapuskan mengenai Personalitas Luhur yang
digambarkan secara metaforis dalam dogma-dogma agama, ritus-ritus, dan mitos.
Untuk memahami nilai religius ini, hanya dengan iman dan cinta terhadap manusia
dan dunialah manusia menyadari bahwa Tuhan itu merupakan Pencipta, Yang
Mahatahu, dan Hakim bagi dunia ini. Melalui
nilai religius ini, manusia berhubungan dengan Tuhannya melalui kebaktian,
pujian dan doa, kesetiaan dan kerelaan berkurban bagi Tuhan.
Nilai Moral
Nilai moral merupakan sistem nilai utama antara nilai-nilai yang
ada dalam diri manusia dengan nilai-nilai yang ditemukan dalam sebuah era atau
bangsa. Nilai moral ini adalah nilai
yang menjadikan manusia berharga, baik, dan bermutu sebagai manusia. Nilai moral untuk masyarakat tertentu meliputi
nilai yang memajukan manusia, antara lain internasionalisme dan
kerjasama antarbangsa.
Nilai Intrinsik
Nilai intrinsik adalah nilai yang dikejar demi kepentingan diri
sendiri. Yang termasuk dalam nilai ini
adalah keinginan manusia dalam memenuhi kesehatan tubuh dan jiwanya, ilmu
pengetahuan, kedamaian batin, persahabatan, dan kebutuhan religius.
Harapan
Perasaan seseorang yang menginginkan apa
yang di inginkannya menjadi kenyataan. Harapan dapat diartikan sebagai menginginkan sesuatu yang
dipercayai dan dianggap benar dan jujur oleh setiap manusia dan harapan agar
dapat dicapai ,memerlukan kepercayaan kepada diri sendiri,kepercayaan kepada
orang lain dan kepercayaan kepada TUHAN.Artinya harapan ialah sesuatu yang wajar berkembang dalam diri manusia dimanapun berada.mengutip pandangan A.F.C. Wallace dalam bukunya culture and personality , mas abhoe dhari menegaskan bahwa kebutuhan merupakan salah satu isi pokok dari unsur kepribadian yang merupakan sasaran dari kehendak, harapan ,keinginan,serta emossi seseorang. kebutuhan indifidu dapat dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi:
·
kebutuhan organik individu
o
kebutuhan individu bernilai positive
o
kebutuhan individu bernilai negative
·
Kebutuhan psikologi individu
o
kebutuhan psikologi indifidu bersifat positif
Kepercayaan
Kepercayaan
adalah fakta dari pengalaman pribadi dalam menemukan makna kehidupan. Kepercayaan
menyangkut tindakan konkrit yang aktif dan menerima dengan pasif. Sikap
kepercayaan itu dipengaruhi oleh religiositas seseorang pada konteks.
Kepercayaan merupakan proses dan dinamika seseorang dalam bersosialisasi,
karena dasar kepercayaan dibangun atas dasar perspektif suatu kelompok beriman
pada tataran tradisi kepercayaan tradisional disertai dengan rasa percaya dan
setia, bahkan menumbuhkan penyerahan diri sepenuhnya kepada yang dipercayai. Di
sini manusia secara naluriah menyadari adanya transendensi dan berusaha mencari
kebenaran dengan melibatkan keberadaannya baik faktor pribadi, budaya dan
karakter. Maka, perkembangan kepercayaan merupakan ciri khas manusia secara
universal dalam perkembangan pada proses menjadi manusia yang utuh.
Fowler
mendefenisikan kepercayaan dengan iman yang bebas dari unsur-unsur
doktrinal, pengakuan iman, maupun lambang-lambang keagamaan.
Kepercayaan yang dilatih secara rutin dan sangat pribadi. Maka, iman adalah
cara percaya dan menanggapi hidup secara pribadi sesuai dengan keberadaanya,
bukan pada aspek keagamaannya
Sumber :
No comments:
Post a Comment